Tuesday, June 14, 2016

Oogenesis



Laporan Hasil Praktikum Embriologi
Oogenesis
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Tugas Praktikum Pada Mata Kuliah
“Embriologi”















 










Disusun oleh:
Nurali Efendi                 1132060055
Pendidikan Biologi/ VI B

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2016
JURNAL PRAKTIKUM EMBRIOLOGI
Judul praktikum          : Oogenesis
Tanggal praktikum      : 10 Maret 2016

PENDAHULUAN
            Pada praktikum kami mengamati tentang proses Oogenesis, yaitu proses pembentukan ovum/sel telur yang terjadi di ovarium, yaitu pada organ reproduksi betina. Pertama sediakan 8 macam preparat dari organ reproduksi betina, ada irisan yang melintang dan ada juga yang membujur.
Didalam stroma terdapat folikel yang saat muda jumlahnya sangat banyak tetapi semakin dewasa mengalami degenerasi. Sekitar 0,25 % saja folikel yang banyak mengalami pertumbuhan sesuai dengan pertumbuhan oosit yang terkandung. Pertumbuhan folikel ini terbagi menjadi tiga tahap yaitu yatim (1996) :
1.      Folikel primordial
2.      Folikel tumbuh
3.      Folikel graaf
            Ovum yang sedang tumbuh bersama sel folikel yang memelihara dan terletak disekelilingnya, disebut folikel telur. Ada tiga tahap pertumbuhan folokel de graff (yatim 1994) :
1.      folkel graff, ketika sel-sel folikel baru satu lapis dan gepeng
2.      folikel graf II ketika sel-sel folikel terdiri dari beberapa lapis dan berbentuk kubus.
3.      Folikel graff III, ketika sel-sel folikel terdiri dari banyak lapis dan memilki rongga berisi cairan. Rongga tersebut disebut antrum dan cairan liquor folliculi, pada tahap ini oosit terdesak ke pinggir diselaputi oleh sekelompok sel folikel yang disebut cumulus oopharus.sel folokel pada tahap ini membentuk lapisan yang disebut stratum granulosum karena sel-sel tersebut bergrnula. Di luar lapian ini ada theca folliculi yang berasal dari jaringan stroma ovarium.
                   Oogenesis berbeda dari spermatogenesis dalam tiga hal penting. Pertama, selama pembelahan miosis oogenesis, sitokinesis bersifat tidak sama (unequal), dengan hampir semua sitoplasma dimonopoli oleh satu sel anak, yaitu oosit sekunder. Sel besar tersebut dapat terus berkembang menjadi ovum; produk lain miosis, yaitu sel yang lebih kecil yang disebut badan polar (polar body) akan mengalami degenerasi. Hal tersebut berbeda dari spermatogenesis, ketika keempat produk miosis I dan II berkembang menjadi sperma yang dewasa. Kedua, sementara sel-sel asal sperma berkembang terus membelah melalui mitosis sepanjang hidup laki-laki, hal ini tidak berlaku bagi oogenesis pada betina. Saat lahir, ovarium telah mengandung semua sel yang akan berkembang menjadi telur. (Campbell, 2004).
            METODE
            Pada praktikum tentang oogenesis disediakan 8 preparat diantaranya, Ovarium mamalia, Ovarium Corpus 1, vagina, ovarium 1, ovari gland mamalia, ovari folikel matang, ovarium corpus 2, dan ovarium 2.
            Langkah pertama siapkan mikroskop monokuler dan binokuler, siapkam preparat yang akan di amati, ambil 1 preparat lalu letakan pada mikroskop, amati di bawah mikroskop, atur ukuran lensa, lalu dokumentasikan hasil dari pengamatan tentang oogenesis tersebut, Jika menurut panduan praktikum, yang kita amati adalah posisi oosit dalam ovarium, primordium oosit dan folikel primordium, folikel primer, folikel pertumbuhan muda, folikel pertumbuhan tua, folikel de Graff, dan korpus luteum.
            Alat dan bahan yang kami pakai adalah, menggunakan 8 preparat permananen sayatan ovarium films yang berbeda, mikroskop, Atlas Histologi ovarium, dan alat dokumentasi / camera.


HASIL PENGAMATAN
No.
Gambar Tangan
Gambar praktikum/ Mikroskop
Gambar literatur
Keterangan
1.
Ovarium Corpus 1











Perbesaran







https://instruction.cvhs.
okstate.edu/Histology/
HistologyReference/
HRFemaleRSframe.htm
(10032016, 20:00)
Perkembangan dari korpus luteum (Terlihat)
2.
Ovarium Corpus 2









Perbesaran







https://instruction.cvhs.
okstate.edu/Histology/
HistologyReference/
HRFemaleRSframe.htm
(10032016, 20:00)
Perkembangan dari korpus luteum (Terlihat)
3.
Ovarium Mamalia








Perbesaran







Sumber
Eroschento, vicr.p. 2010. Atlas Histologi. Jakarta. EGC
Preparat ovarium mamalia
4.
Vagina












Perbesaran









Sumber
Eroschento, vicr.p. 2010. Atlas Histologi. Jakarta. EGC
Penampang preparat vagina
5.
Ovarium 1












Perbesaran







Sumber:
http://www.lab.anhb.uwa
.edu.au/mb140/corepages
/femalerepro/femalerepro
.htm#LabLut
(10032016, 20:00)
Preparat ovarium dan posisi dari oosit
6.
Ovarium 2












Perbesaran







Sumber
Eroschento, vicr.p. 2010. Atlas Histologi. Jakarta. EGC
Preparat ovarium dan posisi dari oosit
7.
Ovary gland Mamalia








Perbesaran
 Sumber:
http://www.lab.anhb
.uwa.edu.au/mb140/
corepages/femalerepro
/femalerepro.htm#LabLut
(10032016, 20:00)
Preparat dari kelenjar ovarium pada mamalia
8.
Ovary folikel matang











Perbesaran










Sumber:
http://fineartamerica.com
/featured/mature-graafian
-follicle-mouse-ovary-m-i
-walker.html  
(10032016, 20:00)
Preparat dari folikel yang sudah matang. (Folikel de Graff)

HASIL PENGAMATAN
            Hasil praktikum tentang oogenesis  kami menemukan perkembangan dari pembentukan oosit, dimulai dari folikel primordial yakni tahap awal perkembangan folikel, kemudian fase folikel primer, folikel sekunder, folikel tersier , Tetapi beberapa dari fase tidak terlihat begitu jelas penampakanya karena kurangnya konsentrasi dalam praktikum dan kurangnya pembesaran mikroskop sehingga oosit atau fasenya tidak terlihat begitu jelas.
            Dari hasil pengamatan yaitu pada preparat ovarium, terlihat oosit primer pada penampakan preparatnya, dan pada preparat ovarium corpus juga terlihat, selanjutnya pada folikel matang/folikel de Graff juga terlihat dan gambar sesuai dengan literatur.
Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum. Proses oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
1. Hormon FSH
2. Hormon Estrogen
3. Hormon LH
4. Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH (Sumiati, 2013).
            Sedangkan menurut penelitian oleh (Song, 2006), Oogenesis adalah proses yang interaksi sel antara oosit dan sel aksesori somatik nya. Ini melibatkan sel pertumbuhan , sintesis organel baru dan penyimpanan , diferensiasi sel , dan meiosis . Untuk landak laut , sebuah mampu hewan menyimpan dan menumpahkan jutaan telur sekaligus, tidak mengherankan bahwa spesialisasi oosit tambahan yang hadir .
            Oogonium kemudian mengalami beberapa kali mitosis, dan pada akhir perkembangan embrional bulan ketiga setiap oogonium dikelilingi oleh selapis sel epitel yang berasal dari permukaan jaringan gonad, yang nantinya menjadi sel folikuler (Muchtaromah, 2007).
            Sebagian besar oogonium terus mengalami mitosis, sebagian lain berdiferensiasi dan tumbuh membesar menjadi oosi tprimer, Oosit primer kemudian mengadakan replikasi DNA dan memasuki proses miosis pertama sampai tahap profase.Pada bulan ke-5 sampai ke-7, jumlah oogonium diperkirakan mencapai 5-7 juta sel. Pada saat itu sel-sel mulai berdegenerasi, sehingga banyak oogonium dan oosit primer berhenti tumbuh dan menjadi atretik. Tetapi oosit primer yang telah memasuki tahap profase miosis pertama tetap bertahan pada stadiumnya dengan dilapisi sel folikuler epitel gepeng (selanjutnya oosit primer dengan sel folikuler ini disebut sebagai folikel primordial) (Soewardiati, 1989).
            Dan menurut penelitian oleh (Sanchez, 2012) Dalam periode pertama profase itu, serangkaian penting peristiwa terjadi, yang melibatkan pasangan kromosom homolog, sinapsis (Hubungan dekat antara kromosom ini), dan rekombinasi atau 'menyeberang' (pertukaran materi genetik). Kemudian, oosit kemajuan ke tahap diplotene mana mereka masuk ke dalam berkepanjangan fase istirahat disebut dictyate. Di tikus ovarium embrio, inisiasi program meiosis tergantung pada asam retinoat dan Stra8 (dirangsang oleh gen asam retinoat 8) signaling. STRA8 adalah cytoplasmic sebuah Faktor diungkapkan oleh germcells perempuan sesaat sebelum memasuki profase yang divisi firstmeiotic ,dan dalam menanggapi retinoic acid (RA) .
            Pada masa pubertas, sambil mulai terbentuknya siklus menstruasi, folikel primordial / oosit primer mulai melanjutkan pematangannya dengan kecepatan yangberbeda-beda. Pada saat ovulasi suatu siklus haid normal, yaitu sekitar dua minggu sebelum terjadinya perdarahan haid berikutnya, hanya satu sel folikel yang mengalami pematangan sampai tingkat lanjut dan keluar sebagai ovum yang siap dibuahi. Pertumbuhan / pematangan diawali dengan pertambahan ukuran oosit primer / folikel primordial menjadi membesar, dan sel-sel epitel selapis gepeng berubah menjadi kuboid dan berlapis-lapis (Soewardiati, 1989).
            Awalnya oosit primer berhubungan erat dengan sel folikuler kuboid yang melapisinya, namun selanjutnya terbentuk suatu lapisan mukopolisakarida yang membatasi / memisahkan di antaranya, yang disebut zona pellucida. Kemudian terbentuk juga suatu rongga dalam lapisan folikuler (antrum folikuli)yang makin lama makin besar. Pada stadium ini, folikel disebut sebagai berada dalam stadium sudah matang, disebut sebagai folikel tersier atau folikel deGraaf ( Mozes, 1999).
            Setelah tercapai pematangan folikel, oosit primer memasuki pembelahan miosis kedua dengan menghasilkan dua sel anak yang masing-masing mengandung jumlah DNA sebanyak separuh sel induk (23 tunggal, ). Tetapi hanya SATU sel anak yang tumbuh menjadi oosit sekunder, sementara sel anak lainnya hanya menjadi badan kutub (polar body) yang tidak tumbuh lebih lanjut. Setelah tercapai pematangan folikel, oosit primer memasuki pembelahan miosis kedua dengan menghasilkan dua sel anak yang masing-masing mengandung jumlah DNA sebanyak separuh sel induk (23 tunggal, ) (sowardiati, 1989).
            Folikel de Graaf merupakan folikel yang mantap yang siap untuk pecah (ovulasi). Biasanya terdapat dibagian tepi ovarium. Lapisan folikel menipis, sedangkan antrum tampak sangat besar. Pembesaran ini dicapai karena adanya proliferasi sel granulosa dan akumulasi cairan di antrum. Oosit diikat di salah satu kutub oleh sel-sel granulosa yang disebut kumulus oophorus. Sebelum ovulasi yaitu pengeluaran ovum yang sudah matang folikel de graaf di dahului dengan adanya lonjakan LH yang proses ovulasinya di awali dengan perkembangan dan pematangan sel-sel folikel dalam ovarium di bawah pengaruh FSH. Kemudian folikel de graaf akan mensekresi estrogen yang menyebabkan kadar estrogen dalam darah meningkat sehingga menekan sekresi FSH, sebaliknya estrogen yang tinggi akan memacu sekresi LH sehingga terjadi ovulasi, setelah itu kadar estrogen dalam darah kembali menurun.





KESIMPULAN
            Oogonia membelah secara mitosis menghasilkan oosit primer, oosit primer melanjutkan pembelahan meiosis I, hasil pembelahan tersebut berupa dua sel haploid, satu sel yang besar disebut oosit sekunder dan satu sel berukuran lebih kecil disebut badan kutub primer, oosit sekunder dan badan kutub primer akan mengalami pembelahan miosis II. Badan kutub tersebut bergabung dengan dua badan kutub sekunder lainnya yang berasal dari pembelahan badan kutub primer sehingga diperoleh tiga badan kutub sekunder. Ootid mengalami perkembangan lebih lanjut menjadi ovum matang, sedangkan ketiga badan kutub mengalami degenerasi (hancur).


DAFTAR PUSTAKA
Ø  Muchtarromah. 2007. Siapakah Penentu Jenis Kelamin Bayi ? Malang: UIN Malang Press.
Ø  Soewardiati.1989. Reproduksi dan Embriologi, Surabaya : IKIP
Ø  Yatim, Wildam. 1994. Reproduksi dan Embriologi. Tarsito: Bandung
Ø  Campbell.2014.Biologi Edisi Kelima Jilid III. Jakarta: Erlangga
Ø  Eroschento, vicr.p. 2010. “Atlas Histologi”. Jakarta. EGC
Ø  Sumiati, 2013. “SISTEM REPRODUKSI MANUSIA”. Jurusan Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Mataram, Jln. Majapahit NO. 62 Mataram. Vol. 2 No. 2, Halaman 1-13. (Diakses tanggal 13/03/2016, pukul 13.05)
Ø  Song, Jia L. Dkk. “Oogenesis: Single cell development and differentiation”. Department of Molecular and Cellular Biology and Biochemistry, Box G, Brown University, Providence RI 02912, USA. Developmental Biology 300 (2006) 385–405. (Diakses tanggal 13/03/2016, pukul 13.15)
Ø  Sanchez, Flor. Dkk. “Molecular control of oogenesis”.  Follicle Biology Laboratory, Vrije Universiteit Brussel, Laarbeeklaan 101, 1090 Brussels, Belgium. Biochimica et Biophysica Acta 1822 (2012) 1896–1912. (Diakses tanggal 13/03/2016, pukul 13.30)



No comments:

Post a Comment

biologi

Teori Belajar Melalui Penemuan

Kelompok 4 : NurAli Efendi               1132060055 Popi Andiani                 1132060059 Rina Maryanti               1132060063 ...