Laporan Hasil Praktikum Embriologi
Oogenesis
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Tugas Praktikum Pada
Mata Kuliah
“Embriologi”
Disusun oleh:
Nurali Efendi 1132060055
Pendidikan Biologi/ VI B
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2016
JURNAL PRAKTIKUM EMBRIOLOGI
Judul praktikum :
Oogenesis
Tanggal praktikum :
10 Maret 2016
PENDAHULUAN
Pada
praktikum kami mengamati tentang proses Oogenesis, yaitu proses pembentukan ovum/sel
telur yang terjadi di ovarium, yaitu pada organ reproduksi betina. Pertama
sediakan 8 macam preparat dari organ reproduksi betina, ada irisan yang
melintang dan ada juga yang membujur.
Didalam stroma terdapat folikel yang saat muda
jumlahnya sangat banyak tetapi semakin dewasa mengalami degenerasi. Sekitar
0,25 % saja folikel yang banyak mengalami pertumbuhan sesuai dengan pertumbuhan
oosit yang terkandung. Pertumbuhan folikel ini terbagi menjadi tiga tahap yaitu
yatim (1996) :
1.
Folikel
primordial
2.
Folikel
tumbuh
3.
Folikel
graaf
Ovum yang sedang tumbuh bersama sel
folikel yang memelihara dan terletak disekelilingnya, disebut folikel telur.
Ada tiga tahap pertumbuhan folokel de graff (yatim 1994) :
1.
folkel
graff, ketika sel-sel folikel baru satu lapis dan gepeng
2.
folikel
graf II ketika sel-sel folikel terdiri dari beberapa lapis dan berbentuk kubus.
3.
Folikel
graff III, ketika sel-sel folikel terdiri dari banyak lapis dan memilki rongga
berisi cairan. Rongga tersebut disebut antrum dan cairan liquor folliculi, pada
tahap ini oosit terdesak ke pinggir diselaputi oleh sekelompok sel folikel yang
disebut cumulus oopharus.sel folokel pada tahap ini membentuk lapisan yang
disebut stratum granulosum karena sel-sel tersebut bergrnula. Di luar lapian
ini ada theca folliculi yang berasal dari jaringan stroma ovarium.
Oogenesis berbeda dari
spermatogenesis dalam tiga hal penting. Pertama, selama pembelahan miosis
oogenesis, sitokinesis bersifat tidak sama (unequal), dengan hampir semua
sitoplasma dimonopoli oleh satu sel anak, yaitu oosit sekunder. Sel besar
tersebut dapat terus berkembang menjadi ovum; produk lain miosis, yaitu sel
yang lebih kecil yang disebut badan polar (polar body) akan mengalami
degenerasi. Hal tersebut berbeda dari spermatogenesis, ketika keempat produk
miosis I dan II berkembang menjadi sperma yang dewasa. Kedua, sementara sel-sel
asal sperma berkembang terus membelah melalui mitosis sepanjang hidup
laki-laki, hal ini tidak berlaku bagi oogenesis pada betina. Saat lahir,
ovarium telah mengandung semua sel yang akan berkembang menjadi telur. (Campbell,
2004).
METODE
Pada
praktikum tentang oogenesis disediakan 8 preparat diantaranya, Ovarium mamalia,
Ovarium Corpus 1, vagina, ovarium 1, ovari gland mamalia, ovari folikel matang,
ovarium corpus 2, dan ovarium 2.
Langkah
pertama siapkan mikroskop monokuler dan binokuler, siapkam preparat yang akan
di amati, ambil 1 preparat lalu letakan pada mikroskop, amati di bawah
mikroskop, atur ukuran lensa, lalu dokumentasikan hasil dari pengamatan tentang
oogenesis tersebut, Jika menurut panduan praktikum, yang kita amati adalah
posisi oosit dalam ovarium, primordium oosit dan folikel primordium, folikel
primer, folikel pertumbuhan muda, folikel pertumbuhan tua, folikel de Graff,
dan korpus luteum.
Alat
dan bahan yang kami pakai adalah, menggunakan 8 preparat permananen sayatan
ovarium films yang berbeda, mikroskop, Atlas Histologi ovarium, dan alat
dokumentasi / camera.
HASIL PENGAMATAN
|
No.
|
Gambar Tangan
|
Gambar
praktikum/ Mikroskop
|
Gambar
literatur
|
Keterangan
|
|||
|
1.
|
Ovarium Corpus
1
|
![]()
Perbesaran
|
![]()
https://instruction.cvhs.
okstate.edu/Histology/
HistologyReference/
HRFemaleRSframe.htm
(10032016, 20:00)
|
Perkembangan
dari korpus luteum (Terlihat)
|
|||
|
2.
|
Ovarium Corpus
2
|
![]() ![]()
Perbesaran
|
![]()
https://instruction.cvhs.
okstate.edu/Histology/
HistologyReference/
HRFemaleRSframe.htm
(10032016, 20:00)
|
Perkembangan
dari korpus luteum (Terlihat)
|
|||
|
3.
|
Ovarium
Mamalia
|
![]()
Perbesaran
|
![]()
Sumber
Eroschento, vicr.p. 2010. Atlas Histologi. Jakarta. EGC
|
Preparat
ovarium mamalia
|
|||
|
4.
|
Vagina
|
Perbesaran
|
![]()
Sumber
Eroschento, vicr.p. 2010. Atlas Histologi. Jakarta. EGC
|
Penampang
preparat vagina
|
|||
|
5.
|
Ovarium 1
|
Perbesaran
|
![]()
Sumber:
http://www.lab.anhb.uwa
.edu.au/mb140/corepages
/femalerepro/femalerepro
.htm#LabLut
(10032016, 20:00)
|
Preparat
ovarium dan posisi dari oosit
|
|||
|
6.
|
Ovarium 2
|
Perbesaran
|
![]()
Sumber
Eroschento, vicr.p. 2010. Atlas Histologi. Jakarta. EGC
|
Preparat
ovarium dan posisi dari oosit
|
|||
|
7.
|
Ovary gland
Mamalia
|
![]()
Perbesaran
|
Sumber:
http://www.lab.anhb
.uwa.edu.au/mb140/
corepages/femalerepro
/femalerepro.htm#LabLut
(10032016,
20:00)
|
Preparat dari
kelenjar ovarium pada mamalia
|
|||
|
8.
|
Ovary folikel
matang
|
![]()
Perbesaran
|
![]()
Sumber:
http://fineartamerica.com
/featured/mature-graafian
-follicle-mouse-ovary-m-i
-walker.html
(10032016, 20:00)
|
Preparat dari
folikel yang sudah matang. (Folikel de Graff)
|
HASIL PENGAMATAN
Hasil
praktikum tentang oogenesis kami
menemukan perkembangan dari pembentukan oosit, dimulai dari folikel primordial
yakni tahap awal perkembangan folikel, kemudian fase folikel primer, folikel
sekunder, folikel tersier , Tetapi beberapa dari fase tidak terlihat begitu
jelas penampakanya karena kurangnya konsentrasi dalam praktikum dan kurangnya
pembesaran mikroskop sehingga oosit atau fasenya tidak terlihat begitu jelas.
Dari
hasil pengamatan yaitu pada preparat ovarium, terlihat oosit primer pada penampakan
preparatnya, dan pada preparat ovarium corpus juga terlihat, selanjutnya pada
folikel matang/folikel de Graff juga terlihat dan gambar sesuai dengan
literatur.
Oogenesis merupakan proses pembentukan dan
perkembangan sel ovum. Proses oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu
:
1. Hormon FSH
2. Hormon Estrogen
3. Hormon LH
4. Hormon progesteron yang berfungsi untuk
menghambat sekresi FSH dan LH (Sumiati, 2013).
Sedangkan
menurut penelitian oleh (Song, 2006), Oogenesis adalah proses yang interaksi
sel antara oosit dan sel aksesori somatik nya. Ini melibatkan sel pertumbuhan ,
sintesis organel baru dan penyimpanan , diferensiasi sel , dan meiosis . Untuk
landak laut , sebuah mampu hewan menyimpan dan menumpahkan jutaan telur
sekaligus, tidak mengherankan bahwa spesialisasi oosit tambahan yang hadir .
Oogonium
kemudian mengalami beberapa kali mitosis, dan pada akhir perkembangan embrional
bulan ketiga setiap oogonium dikelilingi oleh selapis sel epitel yang berasal
dari permukaan jaringan gonad, yang nantinya menjadi sel folikuler
(Muchtaromah, 2007).
Sebagian
besar oogonium terus mengalami mitosis, sebagian lain berdiferensiasi dan
tumbuh membesar menjadi oosi tprimer, Oosit primer kemudian mengadakan
replikasi DNA dan memasuki proses miosis pertama sampai tahap profase.Pada
bulan ke-5 sampai ke-7, jumlah oogonium diperkirakan mencapai 5-7 juta sel.
Pada saat itu sel-sel mulai berdegenerasi, sehingga banyak oogonium dan oosit
primer berhenti tumbuh dan menjadi atretik. Tetapi oosit primer yang telah
memasuki tahap profase miosis pertama tetap bertahan pada stadiumnya dengan
dilapisi sel folikuler epitel gepeng (selanjutnya oosit primer dengan sel
folikuler ini disebut sebagai folikel primordial) (Soewardiati, 1989).
Dan
menurut penelitian oleh (Sanchez, 2012) Dalam periode pertama profase itu,
serangkaian penting peristiwa terjadi, yang melibatkan pasangan kromosom
homolog, sinapsis (Hubungan dekat antara kromosom ini), dan rekombinasi atau
'menyeberang' (pertukaran materi genetik). Kemudian, oosit kemajuan ke tahap
diplotene mana mereka masuk ke dalam berkepanjangan fase istirahat disebut
dictyate. Di tikus ovarium embrio, inisiasi program meiosis tergantung pada
asam retinoat dan Stra8 (dirangsang oleh gen asam retinoat 8) signaling. STRA8
adalah cytoplasmic sebuah Faktor diungkapkan oleh germcells perempuan sesaat
sebelum memasuki profase yang divisi firstmeiotic ,dan dalam menanggapi
retinoic acid (RA) .
Pada
masa pubertas, sambil mulai terbentuknya siklus menstruasi, folikel primordial
/ oosit primer mulai melanjutkan pematangannya dengan kecepatan
yangberbeda-beda. Pada saat ovulasi suatu siklus haid normal, yaitu sekitar dua
minggu sebelum terjadinya perdarahan haid berikutnya, hanya satu sel folikel
yang mengalami pematangan sampai tingkat lanjut dan keluar sebagai ovum yang
siap dibuahi. Pertumbuhan / pematangan diawali dengan pertambahan ukuran oosit
primer / folikel primordial menjadi membesar, dan sel-sel epitel selapis gepeng
berubah menjadi kuboid dan berlapis-lapis (Soewardiati, 1989).
Awalnya
oosit primer berhubungan erat dengan sel folikuler kuboid yang melapisinya,
namun selanjutnya terbentuk suatu lapisan mukopolisakarida yang membatasi /
memisahkan di antaranya, yang disebut zona pellucida. Kemudian terbentuk juga
suatu rongga dalam lapisan folikuler (antrum folikuli)yang makin lama makin
besar. Pada stadium ini, folikel disebut sebagai berada dalam stadium sudah
matang, disebut sebagai folikel tersier atau folikel deGraaf ( Mozes, 1999).
Setelah
tercapai pematangan folikel, oosit primer memasuki pembelahan miosis kedua
dengan menghasilkan dua sel anak yang masing-masing mengandung jumlah DNA
sebanyak separuh sel induk (23 tunggal, ). Tetapi hanya SATU sel anak yang
tumbuh menjadi oosit sekunder, sementara sel anak lainnya hanya menjadi badan
kutub (polar body) yang tidak tumbuh lebih lanjut. Setelah tercapai pematangan
folikel, oosit primer memasuki pembelahan miosis kedua dengan menghasilkan dua
sel anak yang masing-masing mengandung jumlah DNA sebanyak separuh sel induk
(23 tunggal, ) (sowardiati, 1989).
Folikel
de Graaf merupakan folikel yang mantap yang siap untuk pecah (ovulasi).
Biasanya terdapat dibagian tepi ovarium. Lapisan folikel menipis, sedangkan
antrum tampak sangat besar. Pembesaran ini dicapai karena adanya proliferasi
sel granulosa dan akumulasi cairan di antrum. Oosit diikat di salah satu kutub
oleh sel-sel granulosa yang disebut kumulus oophorus. Sebelum ovulasi yaitu
pengeluaran ovum yang sudah matang folikel de graaf di dahului dengan adanya
lonjakan LH yang proses ovulasinya di awali dengan perkembangan dan pematangan
sel-sel folikel dalam ovarium di bawah pengaruh FSH. Kemudian folikel de graaf
akan mensekresi estrogen yang menyebabkan kadar estrogen dalam darah meningkat
sehingga menekan sekresi FSH, sebaliknya estrogen yang tinggi akan memacu
sekresi LH sehingga terjadi ovulasi, setelah itu kadar estrogen dalam darah
kembali menurun.
KESIMPULAN
Oogonia
membelah secara mitosis menghasilkan oosit primer, oosit primer melanjutkan
pembelahan meiosis I, hasil pembelahan tersebut berupa dua sel haploid, satu
sel yang besar disebut oosit sekunder dan satu sel berukuran lebih kecil
disebut badan kutub primer, oosit sekunder dan badan kutub primer akan
mengalami pembelahan miosis II. Badan kutub tersebut bergabung dengan dua badan
kutub sekunder lainnya yang berasal dari pembelahan badan kutub primer sehingga
diperoleh tiga badan kutub sekunder. Ootid mengalami perkembangan lebih lanjut
menjadi ovum matang, sedangkan ketiga badan kutub mengalami degenerasi
(hancur).
DAFTAR PUSTAKA
Ø Muchtarromah. 2007.
Siapakah Penentu Jenis Kelamin Bayi ? Malang: UIN Malang Press.
Ø Soewardiati.1989.
Reproduksi dan Embriologi, Surabaya : IKIP
Ø Yatim, Wildam. 1994.
Reproduksi dan Embriologi. Tarsito: Bandung
Ø Campbell.2014.Biologi
Edisi Kelima Jilid III. Jakarta: Erlangga
Ø Eroschento, vicr.p. 2010. “Atlas
Histologi”. Jakarta. EGC
Ø Sumiati, 2013. “SISTEM REPRODUKSI MANUSIA”. Jurusan
Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Mataram, Jln. Majapahit NO. 62 Mataram.
Vol. 2 No. 2, Halaman 1-13. (Diakses tanggal 13/03/2016, pukul 13.05)
Ø Song, Jia L. Dkk. “Oogenesis: Single cell development and
differentiation”. Department of Molecular and Cellular Biology and
Biochemistry, Box G, Brown University, Providence RI 02912, USA. Developmental
Biology 300 (2006) 385–405. (Diakses tanggal 13/03/2016, pukul 13.15)
Ø Sanchez, Flor. Dkk. “Molecular control of oogenesis”. Follicle Biology Laboratory, Vrije
Universiteit Brussel, Laarbeeklaan 101, 1090 Brussels, Belgium. Biochimica et
Biophysica Acta 1822 (2012) 1896–1912. (Diakses
tanggal 13/03/2016, pukul 13.30)
Ø https://instruction.cvhs.okstate.edu/Histology/HistologyReference/HRFemaleRSframe.htm (10032016, 20:00)

















No comments:
Post a Comment