Tuesday, June 14, 2016

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN DARAH

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Praktikum 6 DARAH (Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas praktikum mata kuliah Fisiologi Hewan) Dosen Mata Kuliah : Drs. Ading Pramadi, MS Oleh : FAKULAS TARBIYAH DAN KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2015 Judul Praktikum : DARAH Tanggal Praktikum : 07 dan 11 Desember 2015 Tujuan Praktikum : • Mempelajari metode untuk menghitung jumlah sel darah merah (SDM) dan sel darah putih (SDP). • Mempelajari metode untuk mengukur kadar Hb darah dengan menggunakan metode sahli. • Mengetahui dan memahami sistem peredaran darah katak sehingga dapat dibedakan antara pembuluh darah arteri, vena dan kapiler berdasarkan kecepatan aliran darah. • Memahami bentuk struktursel darah. Membandingkan bentuk dan struktur sel darah katak dan manusia. A. Analisis Pembahasan No. Nama Pengamatan Gambar Pengamatan 1. Darah Kecebong Kapiler Vena Arteri 2. Darah Katak Pembesaran 10x100 3. Darah Manusia Pembesaran 10 x 100 Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang di butuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan kimia hasil metabolisme dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus dan bakteri. Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh, fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. (http://wikipedia.org/wiki/darah-manusia, diakses 10-12-2015 jam 19:50). 1. Darah Kecebong Dipilihnya kecebong sebagai objek yang diamati dikarenakan tubuh kecebong yang transparan sehingga memudahkan pengamatan di bawah mikoroskop. Kecebong yang di amati pun di pilih yang belum mempunyai kaki dan masih bernapas menggunakan insang. Dilakukannya pengamatan ini bertujuan agar dapat mengetahui perbedaan antara aliran darah arteri dan vena, serta bagaimana mekanisme aliran darah tersebut di dalam tubuh kecebong. Selain itu, pengamatan ini dilakukan agar dapat mengetahui persamaan atau perbedaan antara aliran darah pada kecebong dengan aliran darah pada manusia. Sistem peredaran darah pada kecebong berupa sistem peredaran tertutup karena berada di dalam pembuluh darah. Berbeda dengan manusia yang mempunyai sisitem peredaran darah ganda, yaitu sistem peredaran kecil yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru kembali ke jantung dan sistem peredaran darah besar yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh lalu kembali ke jantung. (Suripto, 2009:122). a. Arteri Merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke jaringan. Arteri terletak lebih ke dalam dari permukaan tubuh. Arteri yang keluar dari ventrikel kiri dan mengalirkan darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh adalah aorta dan merupakan pembuluh nadi yang paling besar. Percabangan dari aorta adalah arteri. b. Vena Merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari kapiler ke jantung. Dinding vena tipis dan tidak elastis. Vena terletak dekat permukaan tubuh. Vena yang mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung melalui ventrikel kanan adalah vena kava. (Kurniati, 2009:78). c. Kapiler Merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan arteriol dengan venula. Dinding kapiler sangat tipis, tidak mempunyai otot halus dan jaringan ikat, serta hanya tersusun oleh selapis endotelium. Kapiler adalah satu-satunya pembuluh darah yang melakukan fungsi pertukaran nutrisi / produk sisa. Kapiler membentuk anyaman yang rapat dan ada pada setiap jaringan tubuh yang hidup (kecuali tulang rawan dan jaringan transparan mata. Sel-sel gepeng yang membentuk dinding kapiler disebut endotel. Kapiler tebalnya hanya selapis sel. (Campbell,2004). 2. Darah Katak Darah katak terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah mengandung air, protein, darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katak memiliki inti dan mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen. Leukosit pada katak juga memiliki inti. Selain memiliki sitem peredaran darah, katak juga memilki sistem peredaran limfe. Sistem peredaran limfe berperan penting dalam pengambilan cairan tubuh ke dalam peredaran darah. Jantung katak mempunyai sistem peredaran darah ganda. Jantung katak terdiri atas tiga ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan dan bilik. Karena jantung katak hanya mempunyai satu bilik,darah yang banyak mengandung oksigen dan karbon dioksida masih bercampur dalam bilik jantung (Anonim, 2009:11). Sistem peredaran darah katak tertutup dan ganda. Jantung terdiri dari dua serambi dan satu bilik. Peredaran darahnya: seluruh tubuh →serambi kanan→ bilik→ arteri pulmonalis→ paru-paru→ vena pulmonalis→ serambi kiri→ bilik→ aorta→ seluruh tubuh. Namun, jantung katak memiliki hanya 3 kamar. Ada 2 atrium dan satu ventrikel. Ada di jantung katup disebut katup spiral yang mengarahkan aliran darah. Ini berfungsi untuk mencegah terdeoksigenasi oksigen dan darah dari pencampuran. Sistem transportasi pada katak terdiri dari darah dan alat peredarah darah. Darah terdiri dari bagian yang cair (plasma darah) dan sel-sel darah. Adapun komponen utama dari plasma darah adalah air yang didalamnya terlarut protein dan garam-garam mineral. Sedangkan fungsi darah adalah untuk mengangkut zat-zat yang terlarut didalamnya untuk disebarkan ke seluruh jaringan dan sel-sel yang ada didalam tubuh katak. Sedangkan sel-sel darah pada katak terdiri atas sel darah merah (eritrosit), dan sel-sel darah putih (leukosit). Dari percobaan tersebut didapatkan hasil bahwa eritrosit katak berbentuk oval dan mempunyai inti, berbeda dengan eritrosit manusia yang bentuknya bikonkaf dan tidak berinti. Pada konsentrasi sel darah, semakin rendah konsentrasi zat terlarut (NaCl), sel darah merah akanmengalami plasmolisis sedangkan semakin tinggi konsentrasi zat terlarut (NaCl), sel darah merah akanmengalami krenasi. Pada konsentrasi NaCl 0,9% sel darah merah tidak mengalami perubahan karena tekanan osmosis larutan NaCl sama dengan tekanan osmotik sel darah merah (0,89%) artinya tidak terjadi perbedaan konsentrasi zat terlarut di dalam maupun di luar sel. Hemin merupakan penyusun hemoglobin (pigmenwarna merah) pada sel darah merah. Fibrin adalah protein plasma yang berperan dalam proses pembekuandarah. Peristiwa utama dalam proses pembentukan bekuan darah adalah perubahan fibrin menjadi benang-benang fibrin. Setelah diamati dengan bantuanmikroskop cahaya dengan perbesaran 10x100, terlihat bahwa eritrosit katak berbentuk oval dan memiliki inti. Berbeda dengan eritrosit manusia yang bentuknya bikonkaf dan tidak berinti. (Goenarso,2005:98). 3. Darah Manusia Penetapan Hb metode Sahli didasarkan atas pembentukan hematin asam setelah darah ditambah dengan larutan HCl 0.1N kemudian diencerkan dengan aquadest. Pengukuran secara visual dengan mencocokkan warna larutan sampel dengan warna batang gelas standar. Metode ini memiliki kesalahan sebesar 10-15%, sehingga tidak dapat untuk menghitung indeks eritrosi. Anemia adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin yang lebih rendah dari normal. Anemia bisa juga berarti suatu kondisi ketika terdapat defisiensi ukuran atau jumlah eritrosit atau kandungan hemoglobin. Fungsi utama dari sistem sirkulasi adalah untuk memasok oksigen, hormon, dan nutrisi penting lainnya ke sel-sel tubuh dan jaringan. Dalam siklus ini, juga melakukan pekerjaan menggantikan karbon dioksida dengan oksigen. Setiap gangguan atau penyimpangan dalam siklus peredaran darah menyebabkan kondisi medis, yang dapat ringan sampai parah. Anemia yang paling umum ditemukan di masyarakat adalah anemia gizi besi. Terjadinya anemia gizi besi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya kandungan zat besi dalam makanan sehari-hari, penyerapan zat besi dari makanan yang sangat rendah, adanya parasit dalam tubuh seperti cacing tambang atau cacing pita, diare, kehilangan banyak darah akibat kecelakaan atau operasi karena penyakit. (Wulangi, 1993:178). Golongan darah manusia bersifat herediter, dan sangat tergantung pada golongan darah kedua orang tua manusia yang bersangkutan. Saat ini sudah dikenal puluhan sistem golongan darah, namun sistem yang paling umum dikenal di dunia hanya ada beberapa. Di antaranya adalah sistem ABO yang diperkenalkan Karl Landsteiner (1868-1943) pada tahun 1903, sistem Rhesus yang diperkenalkan Landsteiner juga pada tahun 1937, dan sistem MNS (sekretor dan nonsekretor) (Anonim, 2012). Pada pengambilan darah vena (venipuncture), contoh darah umumnya diambil dari vena median cubital, pada anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena ini terletak dekat dengan permukaan kulit, cukup besar, dan tidak ada pasokan saraf besar. Apabila tidak memungkinkan, vena chepalica atau vena basilica bisa menjadi pilihan berikutnya. Venipuncture pada vena basilica harus dilakukan dengan hati-hati karena letaknya berdekatan dengan arteri brachialis dan syaraf median. Jika vena cephalica dan basilica ternyata tidak bisa digunakan, maka pengambilan darah dapat dilakukan di vena di daerah pergelangan tangan. Lakukan pengambilan dengan dengan sangat hati-hati dan menggunakan jarum yang ukurannya lebih kecil. (Dwidjoseputro,1988:135). Jadi perbedaan darah katak dengan manusia terletak pada bentuk, dan ada tidaknya inti, sedangkan warna hamper sama. Sel darah katak berbentuk oval memiliki inti, sedangkan darah manusia memiliki bentuk bulat bikonkaf dan tidak memiliki inti. Menghitung Sel Darah Merah Dan Putih Darah Merah Darah Putih Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99 %) : eritrosit tidak mempunyai nucleus sel ataupun organel, eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berberan penentuan golongonan darah. Orang yang kekurangan eritrosit menderita penyakit anemia. Sedangkan sel darah putih atau leuklosit (0,2 %) : leuklosit bertanggung jawab terhadap system imun dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya, misalnya virus dan bakteri. Leuklosit bersifat ameboid atau tidak memiliki bentuk tetap. Orang yang kelebihan leuklosit menderita leukemia, sedangkan orang yang kekurangan leuklosit menderita penyakit leucopenia. Keping-keping darah atau trombosit (0,6-1,0 %) : tombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah. http://id.wikipedi.org/wiki/darah, diakses 12-12-2015, 09:30. Sel darah merah ( red blood cell ) atau eritrosit ( erythrocyte) sejauh ini merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya jauh melebihi yang lain. Setiap milliliter kubik darah mengandung 5 sampai 6 juta sel darah merah, dan terdapat sekitar 25 triliun jenis sel ini didalam keseluruhan 5 liter darah dalam tubuh. Sebuah eritrosit manusia berbentuk cakram bikonkaf. Bagian tengahnya lebih tipis dibandingkan bagian tepinya, erittrosit mamalia tidak mengandung nucleus( inti) semua sel darah merah merah tidak memiliki mitokondria dan menghasilkan ATP secara eksklusif melalui metabolisme anaerobic. Fungsi utama eritrosit adalah membawa oksigen, dan sangat tidak efisien metabolisme eritrosit bersifat aerobik dan mengkonsumsi sebagian oksigen yang mereka bawa. Ukuran eritrosit yang kecil ( berdiameter sekitar 12 µm ) juga sesuai dengan fungsinya supaya dapat diangkut oksigen harus segera berdisfusi melalui membrane plasma sel darah merah. Semakin kecil sel darah merah semakin besar pula luas permukaan membrane plasma dalam suatu volume darah. Bentuk bikonkaf juga menambah luas permukaanya. (Campbell,2004:54). Terdapat 5 sel utama darah putih ( white blood cell) atau leoklosit yaitu monosit,neotrofil, basofil, eoinofil, dan limfosit. Fungsinya secara kolektif adalah untuk melawan dan memerangi infeksi dengan berbagai cara sebagai contoh monosit dan neotrofil adalah pagosit, yang menelan dan mencerna bakteri dan serpihan sel-sel mati dari tubuh kita sendiri. Limposit akan terspesialisasi menjadi sel B dan sel T yang menghasilkan respon kekebalan melawan zat-zat asing. Sel darah putih menghabiskan sebagian besar waktunya diluar sistem sirkulasi berpatroli dalam cairan interstisial dan sisitem limpatik. Dimana sebagian besar pertempuran melalui pathogen dilakukan. Secara normal satu milliliter kubik darah manusia mempunyai sekitar 5000 samapi 10000 leokolsit. Jumlah ini akan meningkat sementara waktu ketika tubuh sedang perang melawan suatu infeksi. (Campbell,2004:55). Setelah kita melakukan praktikum dengan menghitung jumlah sel darah merah dan sel darah putih hasil yang di dapatkan lebih banyak sel darah merah di banding sel darah putih, karena hampir 90% sel darah merah lebih banyak di dalam tubuh di banding sel darah putih. Kita juga menggunakan larutan yang bernama Hayem dan Turk, yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda. Larutan hayem ini digunakan untuk mengencerkan gumpalan darah pada sel darah merah. Larutan Hayem dibuat dari campuran senyawa natrium sulfat (berair kristal)5g, natrium klorida 1g, merkuri klorida 0,5g dan air ditambahkan hingga volumenya menjadi 200 ml. Larutan turk ini digunakan untuk mengencerkan gumpalan darah pada sel darah putih. Larutan turk dibuat dari campuran1 ml asam asetat gladial dan 1ml gentian violet 1% b/v dan air suling sampai 100 ml lalu disaring. (http//bahan-alam.fa.itb.ac.id/detail.php, diakses 12-12-2015, jam 10:30). Pada kotak pertama sel darah merah berjumlah 160, kotak kedua berjumlah 123, kotak ketiga berjumlah 127, kotak keempat 154 dan kotak kelima berjumlah 139, dengan total 703. Dengan rumus sebagai berikut: 703 x 101 x 50 = 3.550.150 mm3 jadi jumlah keseluruhan sel darah merah dengan yang setelah di kalikan maka berjumlah 3.550.150 mm3. Hal ini tidak sesuai dengan literatur, beberapa literature yang saya dapatkan sel darah merah pada wanita dewasa berkisar antara 4,5 juta sel darah merah. (Campbell,2004:55). Sedangkan sel darah putih pada kotak pertama berjumlah 415, kotak kedua 402, kotak ketiga 590, kotak keempat 457 dan kotak kelima 800 dengan total 2,667. Dengan rumus sebagai berikut : 2,667 x 11 x 2 = 58. 674 mm3 jadi jumlah keseluruhannya dengan sudah di kalikan berjumlah 58. 674mm3 lebih sedikit di banding darah merah, karena sel darah putih hanya sekitar 10% terdapat dalam tubuh manusia di banding dengan sel darah merah. Tetapi jumlah sel darah putih juga ternyata sesuai dengan literature. Jumlah sel darah putih yang saya dapatkan lebih banyak dari literature yang saya dapatkan, leuklosit (sel darah putih) didalam tubuh manusia ± 5000-9000 mm3 (Suripto. 2009:132). Kelebihan SDM dan kekurangan SDP tersebut menjadi sebuah peranyaan besar bagi kami yang meneliti , kenapa jumlah SDM nya melebihi batas normal dan SDP nya kurang dari ukuran normal. Kelebihan jumlah SDM dan kekurangan jumlah SDP tersebut kemungkinan disebabkan oleh faktor internal, diantaranya adalah: a. Keadaan individu ; kemungkinan individu tersebut menpunyai peyakit kelebihan tekanan darak/darah tinggi/hipertensi. b. Makana yang dimakan sehari-hari. Terlalu banyak mengandung kolestrol dan zat-zat besi, yang medukung terjadinya hipertensi. c. Kondisi fisik yang tidak sehat. (http://ictjogja.net/kesehatan/C5_13.htm, diakses, 12-12-2015, jam 11:10). Mengukur kadar Hb Dari praktikum yang saya peroleh kadar Hb pada tiap individu berbeda-beda. pada cewe vika 85% dan cowo rizal 95%. Hampir semua yang kita dapat kadar Hb di atas normal. Jika mengacu pada literature berikut: Kadar hemoglobin menggunakan satuan gram/dl. Yang artinya banyaknya gram hemoglobin dalam 100 mililiter darah. Nilai normal hemoglobin tergantung dari umur: a. Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl. b. Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl. c. Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl. d. Anak anak : 11-13 gram/dl. e. Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl. f. Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl. g. Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl. h. Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl. (http://ictjogja.net/kesehatan/C5_13.htm, di akses 13-12-2015, jam 10:45). Kemungkinan penyebab rendahnya kadar Hb tersebut adalah: a. Factor makanan; kurang makanan bergizi, kebiasaan jelek mahasiswa adalah lebih suka makan makanan yang instan. b. Kebiasaan jelek; seperti suka menonton tv samapai larut malam, kebiasaan merokok dan lingkungan yang berpolusi. c. Ketidak telitian dalam praktikum; karena sudah terlalu capek dan kondisi perut yang lapar menyebakan kurangnya konsentrasi pada praktikum. Salah satu penyakit yang berhubungan dengan darah adalah Thalesemia merupakan penyakit yang diakibatkan oleh kerusakan DNA dan penyakit turunan. Penyakit ini muncul karena darah kekurangan salah satu zat pembentuk hemoglobin sehingga tubuh tidak mampu memproduksi sel darah merah secara normal. Thallasemia itu adalah penyakit genetik (turunan) yang menyerang sel darah merah sehingga sel darah merah menjadi mudah rusak dan rapuh. Secara normal umur sel darah merah adalah 120 hari tetapi pada kasus ini umurnya menjadi sangat pendek yaitu bisa kurang dari 1/2-nya. Penyebab thallasemia dan gejala klinis: Gen yang rusak adalah gen penyandi hemoglobin, komponen terpenting dari sel darah merah. Hemoglobin amat dibutuhkan karena berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Singkatnya sel darah merah penderita akan mengecil, tak mampu mengangkut oksigen, dan sangat fragile (mudah pecah). B. Daftar pustaka 1. Goenarso,Darmadi, dkk. 2005. Fisiologi Hewan. Jakarta: Erlangga. 2. Dwidjoseputro, dkk 1988. Biologi. Jakarta: Erlagga. 3. Kurniati, Tuti, dkk. 2009. Zoology Vetebrata. Prodi Pendidikan Biologi UIN SGD. Bandung. 4. Suripto. 2009. Struktur Hewan. ITB: bandung. 5. Wulangi, Kartolo. 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. ITB. 6. http://wikipedia.org/wiki/darah-manusia, diakses 10-12-2015 jam 19:50). 7. Campbell, 2004. Biologi. Jilid III. Jakarta: Erlangga. 8. (http://ictjogja.net/kesehatan/C5_13.htm, diakses, 12-12-2015, jam 11:10).

No comments:

Post a Comment

biologi

Teori Belajar Melalui Penemuan

Kelompok 4 : NurAli Efendi               1132060055 Popi Andiani                 1132060059 Rina Maryanti               1132060063 ...