PRAKTIKUM 1
Judul Praktikum : Jaringan Epitel
Tanggal Praktikum : 29 September 2014
Tujuan
Praktikum : Mengamati preparat histologi untuk mengetahui
macam – macam jaringan epitel berdasarkan bentuk
sel dan jumlah lapisan sel yang membangunnya
A. Landasan Teori
1.
Jaringan
Epitel
Jaringan epitel merupakan sel yang sangat rapat susunannya
yang membatasi rongga di dalam tubuh atau
menutupi permukaan tubuh. (Supripto, 1990: 3).
Lapisan ini terdiri dari bahan cair yang amorf dan
bergranula (butiran), bersama dengan jaringan serat lainnya. (Wildan Yatim,
1996: 3).
Jaringan epitel dan derivatnya berfungsi sebagai :
a. Sebagai alat
proteksi, melindungi dari gangguan fisis, mekanis dan kimia, seperti pada
kulit.
b. Sebagai organ
ekstero-reseptor yang menerima rangsangan dari luar, seperti sel neuroepitel pada
puting pengecap.
c. Sebagai alat ekskresi
untuk membuang sisa hasil metabolisme.
d. Sebagai alat
osmoregulasi yang mengatur tekanan osmosis cairan tubuh.
e. Sebagai thermoregulator
untuk mengatur suhu tubuh dengan cara penguapan pada kulit.
f. Membantu proses
respirasi pada hewan akuatik.
g. Sebagai alat gerak,
seperti pada kelelawar dan selaput renang pada katak sawah.
h. Sebagai alat nutrisi
dengan membentuk kelenjar susu pada mamalia.
i.
Melakukan proses absorbsi pengambilan sari makanan
pada dinding usus.
j.
Membantu pembentukan vitamin D, dengan bantuan sinar
matahari. (Supripto,1990: 3).
Permukaan sel epitel memiliki kekhususan pada
permukaan selnya sesuai dengan peranannya, yang terdiri dari mikrovili yang berguna untuk absorpsi
zat dan memperluas permukaan sel. Cilia
sebagai pergerakan atau transport zat. Stereocilia
yang melapisi saluran alat kelamin jantan. Flagella
yang sitoskeletnya adalah mikrotubul. Interdigitasi
yang berfungsi untuk pelekatan sel sejaringan. Invaginasi yang berfungsi untuk memperluas permukaan dasar sel agar
absorbsi zat lebih banyak, dan pynocytis
yang terdapat pada sel endotel dan mesotelium. (Wildan Yatim,
1996: 6).
Jaringan epitel dapat dibedakan menurut bentuk sel
dan lapisan penyusunnya, yaitu :
1) Jaringan epitel
selapis, yang dibangun oleh selapis sel dan biasa dijumpai pada tempat yang
tidak banyak mengalami kerusakan mekanis yang berperan sebagai absorbsi dan
filtrasi.
a) Epitel selapis pipih
terdapat pada dinding pembuluh darah (endotelium), yang membatasi rongga
abdominal (mesotelium), yang membatasi rongga paru-paru (pleurotenum). (Supripto,1990: 3).
b) Epitel kubus selapis,
dapat dijumpai pada plexus choroides
di ventrikulus otak, folikel glandula tireoidea, ductus excretorius beberapa kelenjar. (Subowo: 9).
c) Epitel selapis
silindris, contohnya pada dinding usus, oviduct serta pada saluran pelepasan
beberapa macam kelenjar. (Supripto,1990: 5).
d) Epitel berlapis
banyak semu, ada 1-2 lapisan yang melekat pada lamina basalis namun puncaknya
ada yang tidak mencapai rongga yang dilapisi. Diantara sel yang bersilia terdapat
sel goblet yang menggetahkan lendir. (Wildan Yatim,1996: 11).
2) Jaringan epitel
berlapis banyak, terdapat pada tempat yang banyak mengalami kerusakan mekanis
dan umumnya berfungsi sebagai alat proteksi.
a) Epitel berlapis
banyak pipih, contohnya pada kulit, rongga mulut dan vagina. Pada kulit
epidermis mengalami kornifikasi. Sedangkan pada rongga mulut dan vagina yang
selalu basah yang terdiri dari sel yang masih hidup.
b) Epitel berlapis
banyak silindris, contohnya terdapat pada bagian kovernosum dari uretra,
faring, epiglotis serta pada saluran pelepasan berbagai macam kelenjar.
(Supripto,1990: 6).
c) Epitel transisi,
bentuk sel perantaraan epitel gepeng dan epitel kubus. Terdapat pada alat
pembuangan mulai dari saluran kemih dalam ginjal, ureter, kantung kemih sampai
uretra. (Wildan Yatim,1996: 13).
2.
Epitel Kelenjar
Merupakan struktur yang khas pada jaringan epitel,
hasil penggetahan disebut sekret. Klasifikasi kelenjar:
a. Berdasarkan cara
menyalurkan hasil sekresinya:
1) Kelenjar eksokrin,
mempunyai saluran pelepasan untuk menyalurkan sekretnya. Contohnya kelenjar
parotid.
2) Kelenjar endokrin,
tidak pernah mempunyai saluran pelepasan, sekretnya digetahkan ke dalam
pembuluh darah dan dibawa ke seluruh tubuh, contoh hasil sekresi kelenjar
endokrin disebut hormon seperti kelenjar tiroid.
3) Kelenjar campuran,
gabungan dari kelenjar eksokrin dan endokrin. Contohnya pada pankreas sebagai
kelenjar menghasilkan enzim sekaligus menggetahkan hormon insulin. (Supripto,1990: 8).
b.
Berdasarkan sekresi oleh sel yang membangunnya:
1) Kelenjar mirokrin
bahan getahan keluar sel tanpa ada bagian sel yang lepas. (Wildan Yatim,1996: 13).
2) Kelenjar apokrin yang
dapat dijumpai pada ketiak, anus dan kelenjar susu. (Supripto,1990: 9).
3) Kelenjar holokrin jika
bahan getahan adalah seluruh isi sel dan dengan sekresi sel pun lepas semua. (Wildan
Yatim,1996: 13).
c. Berdasarkan sifat
dari getah yang dihasilkan:
1) Kelenjar non seluler,
menghasilkan getah yang tidak berupa sel seperti enzim dan hormon.
2) Kelenjar seluler,
hasil sekret berupa sel-sel seperti kelenjar lemak hasil sekretnya berupa sel
lemak, ovarium menghasilkan telur dan testis menghasilkan spermatozoa.
(Supripto,1990: 10).
d. Berdasarkan banyaknya
sel epitel yang membangun:
1) Kelenjar uniseluler,
kelenjar tidak dibina atas kumpulan sel atau alat khusus, tetapi berupa sel yang
tersebar dalam lapisan lendir saluran pencernaan dan pernapasan. (Wildan Yatim,1996: 14).
2) Kelenjar multiseluler,
yang paling sederhana adalah epitel lambung. Tiap epitel lambung sebenarnya
berupa sel kelenjar dan menghasilkan lendir. Kelenjar multiseluler terdiri
dari:
a) Kelenjar tubuler,
contohnya pada usus halus yang disebut kelenjar Crypt of Lieberkuhn.
b) Kelenjar tubuler
bergelung, contonya kelenjar keringat.
c) Kelenjar alveolar,
pada amfibi terdapat sebagai kelenjar lendir dan kelenjar bisa.
d) Kelenjar meibom, yang
terdapat pada kelopak mata merupakan kelenjar minyak. (Supripto,1990: 11-13).
B.
Alat dan Bahan
|
Alat
|
Bahan
|
|
1. Mikroskop
|
1. Berbagai macam preparat jaringan epitel
|
|
2. Atlas Histology
|
|
|
3. Alat tulis
|
C.
Langkah Kerja
![]() |
||||||||||||||
![]() |
||||||||||||||
![]() |
||||||||||||||
![]() |
||||||||||||||
D. Tabel Pengamatan
|
No.
|
Gambar
Pengamatan
|
Gambar
Literatur
|
Keterangan
|
|
1.
|
![]()
Kode
Preparat: 01
Nama
Jaringan: Epitel selapis kubus
Pembesaran:
10 x 10
|
![]()
Sumber: Eroschento, Victor P. 2010. Atlas
Histologi. Jakarta : Penerbit EGC
(Hal. 43)
|
Letak: Ovarium mamalia.
Fungsi: Sebagai proteksi, sekresi, absorbsi
dan lubrikasi yang membuat permukaan ovarium tetap basa sehingga epitel yang
menutupi harus menghasilkan cairan tertentu.
|
|
2.
|
![]()
Kode Preparat:
02
Nama Jaringan:
Epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk
Pembesaran: 10
x 10
|
![]()
Sumber: Eroschento, Victor P. 2010. Atlas
Histologi. Jakarta : Penerbit EGC
(Hal. 43)
|
Letak: Kulit mamalia
Fungsi: Sebagai proteksi terhadap pengaruh
mekanis, fisis dan kimia. Serta thermoregulator yang mengatur suhu tubuh.
|
|
3.
|
![]()
Kode
Preparat: 03
Nama Jaringan:
Epitel selapis pipih
Pembesaran:
10 x 10
|
![]()
(diakses 24 Oktober 2014)
|
Letak: Pembuluh darah kapiler dan dinding
alveolus.
Fungsi: Sebagai difusi O2 maupun
CO2, filtrasi darah.
|
|
4.
|
![]()
Kode
Preparat: 04
Nama
Jaringan: Epitel selapis silindris
Pembesaran: 15 x 10
|
![]()
Sumber: Eroschento,
Victor P. 2010. Atlas Histologi. Jakarta : Penerbit EGC ( Hal. 37)
|
Letak: Lambung dan usus
Fungsi: Sebagai absorbsi (pengambilan sari
makanan pada dinding usus), thermoregulasi, ekskresi dan proteksi.
|
|
5.
|
![]()
Kode
Preparat: 05
Nama
Jaringan: Epitel gland mamalia
Pembesaran:
15 x 10
|
![]()
(diakses 29 September 2014)
|
Letak: Adrenal gland mamalia
Fungsi: Sebagai sekresi zat yang berguna bagi
tubuh dan bertanggung jawab pada pengaturan respon stress pada sintesis
kortikosteroid dan kotekolamin termasuk kortisol dan hormon adren alin.
|
|
6.
|
![]()
Kode
Preparat: 06
Nama Jaringan:
Epitel selapis batang
Pembesaran:
10 x 10
|
![]()
Sumber: Yatim, Wildan. 1996. Biologi Modern
Histologi. Bandung : Tarsito
( hal. 180)
|
Letak: Bronkus
Fungsi: Sebagai sekresi dan proteksi.
|
|
7.
|
![]()
Kode Preparat:
02
Nama Jaringan:
Epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk
Pembesaran: 10 x
10
|
![]()
Sumber: Eroschento,
Victor P. 2010. Atlas Histologi. Jakarta : Penerbit EGC (Hal. 43)
|
Letak: Kulit mamalia
Fungsi: Sebagai proteksi terhadap pengaruh mekanis,
fisis dan kimia. Serta thermoregulator yang mengatur suhu tubuh.
|
|
8.
|
![]()
Kode
Preparat: 08
Nama
Jaringan: Epitel selapis kubus
Pembesaran:
10 x 10
|
![]()
Sumber: Eroschento,
Victor P. 2010. Atlas Histologi. Jakarta : Penerbit EGC (Hal. 43)
|
Letak: Ovarium mamalia
Fungsi: Sebagai proteksi, sekresi, absorbsi
dan lubrikasi yang membuat permukaan ovarium tetap basa sehingga epitel yang
menutupi harus menghasilkan cairan tertentu.
|
E.
Pembahasan
Dari pengamatan
berbagai macam jaringan epitel dari delapan preparat diperoleh data sebagai
berikut:
1. Preparat kode 01 dan 08 merupakan jaringan epitel
selapis kubus terletak di ovarium mamalia. Bentuk epitel
dilihat dari pemukaan seperti segi empat pendek yang tersusun berderet-deret
dengan inti yang tampak bulat di tengah.
2. Preparat
kode 02 dan 07 merupakan epitel berlapis pipih letaknya di epidermis kulit.
Berbentuk pipih terdapat sel-sel yang berbentuk polyhydra dan sel yang paling
bawah disebut lapisan sel basal yang berbentuk kubus.
3. Preparat
kode 03 merupakan epitel selapis pipih yang terletak di pembuluh darah dan dinding
alveolus. Dilihat dari permukaan berbentuk mozaik, dari samping tampak seperti
pita yang bersekat dengan inti di tengah yang tampak pipih.
4. Preparat
kode 04 merupakan epitel selapis silindris yang terletak di lambung dan usus. Dilihat dari permukaan tampak
seperti epitel selapis kubus, dari samping tampak seperti pilar yang
berhimpitan tegak lurus dengan inti yang tampak lonjong terhadap membran basal.
5. Preparat
kode 05 merupakan epitel kelenjar adrenal gland mamalia yang berfungsi sekresi
zat yang berguna bagi tubuh dan bertanggung jawab pada pengaturan respon stress
pada sintesis kortikosteroid dan kotekolamin termasuk kortisol dan hormon
adrenalin.
6.
Preparat kode 06 merupakan epitel selapis
batang yang terletak di bronkus yang berfungsi untuk sekresi dan proteksi.
Pertanyaan Dan Jawaban
1. Jelaskan ciri-ciri khas dari jaringan epitel?
Jawab:
a. Lapisan sel yang susunannya sangat rapat dan
menutupi permukaan tubuh serta membatasinya.
b. Memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi.
c. Tidak memiliki ruang antar sel.
d. Bentuk permukaannya bermacam-macam.
e. Disusun oleh sel-sel molekul ekstraseluler berbentuk
matriks yang berfungsi untuk mengikat jaringan dengan bagian di bawahnya.
2. Apa fungsi jaringan epitel?
Jawab:
a. Sebagai alat
proteksi, melindungi dari gangguan fisis, mekanis dan kimia, seperti pada
kulit.
b. Sebagai organ
ekstero-reseptor yang menerima rangsan dari luar, seperti sel neuroepitel pada
puting pengecap.
c. Sebagai alat ekskresi
untuk membuang sisa hasil metabolisme.
d. Sebagai alat
osmoregulasi yang mengatur tekanan osmosis cairan tubuh.
e. Sebagai
thermoregulator untuk mengatur suhu tubuh
dengan cara penguapan pada kulit.
f. Membantu proses
respirasi pada hewan akuatik.
g. Sebagia alat gerak,
seperti pada kelelawar dan selaput renang pada katak sawah.
h. Sebagai alat nutrisi
dengan membentuk kelenjar susu pada mamalia.
i.
Melakukan proses absorbsi penyerapan sari makanan.
j.
Membantu pembentukan vitamin D dengan bantuan sinar
matahari.
3. Sebutkan nama lain epitel yang melapisi dinding
pembuluh darah, rongga abdominal, rongga dada dengan jantung dan rongga
paru-paru!
Jawab:
a. Epitel yang melapisi pembuluh darah disebut endotelium.
b. Epitel yang melapisi rongga abdominal disebut
mesotelium.
c. Epitel yang melapisi rongga dada dengan jantung
disebut perikardium.
d. Epitel yang membatasi rongga paru-paru disebut
pleuroteneum.
4. Coba Anda jelaskan secara lengkap, dasar klasifikasi
jaringan epitel kelenjar, berikan contohnya masing-masing!
Jawab:
a. Berdasarkan cara menyalurkan hasil sekresi:
1)
Kelenjar Eksokrin, Kelenjar ini
mempunyai saluran keluar untuk mengangkut hasil kelenjarnya dan selanjutnya
bermuara pada permukaan dalam dan luar tubuh. Contoh, kelenjar parotid, saluran
pelepasannya disebut ductus Stennonianus.
2)
Kelenjar Endokrin, tidak pernah
mempunyai saluran pelepasan, sekretnya digetahkan kedalam pembuluh darah dan
dibawa keseluruh tubuh, contoh hasil sekresi kelenjar endokrin disebut hormon
seperti kelenjar tiroid.
3)
Kelenjar Campuran, gabungan dari kelenjar eksokrin
dan endokrin. Contohnya pada pankreas sebagai kelenjar menghasilkan enzim
sekaligus menggetahkan hormon insulin.
b. Berdasarkan sekresi
oleh sel yang membangunnya:
1) Kelenjar mirokrin
(sebagian), bahan getahan keluar sel tanpa ada bagian sel yang lepas. Contohnya
kelenjar ludah parotid, sublingualis, dan submandibularis.
2)
Kelenjar apokrin (lipatan), kelenjar
jenis ini pada saat sekresi, ada sebagian dari puncak sel ikut bersama-sama
disekresikan sehingga tampak adanya tonjolan-tonjolan di bagian pucak sel
kelenjar (glandula axillaris dan glandula circumanale) yang dapat dijumpai
pada ketiak, anus dan kelenjar susu.
3)
Kelenjar holokrin (seluruhnya) jika bahan getahan
adalah seluruh isi sel dan dengan sekresi sel pun lepas semua. Contohnya
kelenjar lemak (minyak).
c.
Berdasarkan sifat dari getah yang dihasilkan:
1)
Kelenjar non seluler, menghasilkan getah yang tidak
berupa sel seperti enzim dan hormon.
2) Kelenjar seluler,
hasil sekret berupa sel-sel seperti kelenjar lemak hasil sekretnya berupa sel
lemak, ovarium menghasilkan telur dan testis menghasilkan spermatozoa.
d. Berdasarkan banyaknya
sel epitel yang membangun:
1) Kelenjar uniseluler,
kelenjar tidak dibina atas kumpulan sel atau alat khusus, tetapi berupa sel
yang tersebar dalam lapisan lendir saluran pencernaan dan pernapasan. Contohnya
sel goblet/mukus pada mamalia.
2) Kelenjar
multiseluler, yang paling sederhana adalah epitel lambung. Tiap epitel lambung
sebenarnya berupa sel kelenjar dan menghasilkan lendir. Kelenjar multiseluler
terdiri dari:
2.1)
Kelenjar tubuler, contohnya pada usus halus yang
disebut kelenjar Crypt of Lieberkuhn.
2.2)
Kelenjar tubuler bergelung, contonya kelenjar
keringat.
2.3)
Kelenjar alveolar, pada amfibi terdapat sebagai
kelenjar lendir dan kelenjar bisa.
2.4)
Kelenjar meibom, yang terdapat pada kelopak mata
merupakan kelenjar minyak.
F. Kesimpulan
Jaringan epitel merupakan sel yang sangat rapat susunannya
yang membatasi rongga di dalam tubuh atau menutupi permukaan tubuh. Jaringan
epitel dan derivatnya berfungsi: sebagai alat proteksi, melindungi dari
gangguan fisis, mekanis dan kimia, seperti pada kulit. Sebagai organ
ekstero-reseptor yang menerima rangsan dari luar, seperti sel neuroepitel pada
puting pengecap. Sebagai alat ekskresi untuk membuang sisa hasil
metabolisme. Sebagai alat osmoregulasi
yang mengatur tekanan osmosis cairan tubuh. Sebagai thermoregulator untuk
mengatur suhu tubuh dengan cara
penguapan pada kulit. Membantu proses respirasi pada hewan akuatik. Sebagia
alat gerak, seperti pada kelelawar dan selaput renang katak sawah. Sebagai alat
nutrisi dengan membentuk kelenjar susu pada mamalia. Melakukan proses absorbsi
penyerapan sari makanan. Membantu pembentukan vitamin D dengan bantuan sinar
matahari.
Jaringan epitel dapat dibedakan menurut bentuk sel dan
lapisan penyusunnya, yaitu:
1. Epitel selapis pipih
yang terdiri: epitel kubus selapis, epitel selapis
silindris dan epitel berlapis banyak
semu.
2.
Jaringan epitel berlapis banyak yang terdiri: epitel
berlapis banyak pipih, epitel berlapis banyak silindris, epitel transisi.
Epitel kelenjar merupakan
struktur yang khas pada jaringan epitel, hasil penggetahan disebut sekret.
Klasifikasi kelenjar:
1. Berdasarkan cara
menyalurkan hasil sekresinya.
2. Berdasarkan sekresi
oleh sel yang membangunnya.
3. Berdasarkan sifat
dari getah yang dihasilkan.
4. Berdasarkan banyaknya
sel epitel yang membangun.
Berdasarkan pengamatan,
didapatkan bahwa :
Kode 01 dan 08 : Epitel selapis kubus
Kode 02 dan 07 : Epitel berlapis pipih
Kode 03 : Epitel selapis pipih
Kode 04 : Epitel selapis silindris
Kode 05 : Adrenal gland mamal
Kode 06 : Epitel selapis batang
G.
Daftar Pustaka
Eros Chento, Victor
P.2010. Atlas Histologi .Jakarta
: Penerbit EGC
Maspupah,
Meti. 2014. Modul Praktikum Struktur Hewan. Bandung : Team Pengajar
Subowo.2002.Histologi umum.Jakarta
: Bumi Aksara
Supripto.1990. Struktur hewan.Bandung
: Biologi ITB
Yatim Wildan. 1990. Biologi umum Histologi. Bandung
: Tarsito
(diakses 24 Oktober 2014)
(diakses 29 September 2014)




















No comments:
Post a Comment