PRAKTIKUM 2
Judul Praktikum : Jaringan Ikat
Tanggal Praktikum : 13 oktober 2014
Tujuan Praktikum : Mengamati preparat histologi untuk
mengetahui macam – macam jaringan ikat berdasarkan sel penyusun dan serabut
yang membangunnya
A.
Landasan teori
Fungsi
jaringan ikat yaitu:
1.
Penyokong,
pengikat dan pengisi
Antara
jaringan epitel, jaringan otot dan jaringan saraf dihubungkan satu sama lain
dengan jaringan ikat. Tendo atau urat merupakan jaringan ikat yang menyokong
atau menghubungkan antara jaringan otot dan tulang.
2.
Pembungkus
jaringan
ikat membungkus jaringan lain biasanya merupakan bentuk selaput.
3.
Penyimpanan
jaringan ikat kendur berfungsi sebagai
menyimpan cadangan air dan elektrolit.
4.
Pertahanan
mekanisme pertahanan tubuh tergantung daripada
komponen seluler jaringan ikat, jaringan ikat mengandung sel-sel fagositik yang
disebut makrofag, yang mampu memakan badan-badan asing sedangkan sel plasma
menghasilkan antibodi.
5.
Perbaikan
(reparasi)
kemampuan
regenerasi jaringan ikat yang tinggi dapat dengan mudah memperbaiki jaringan
yang mengalami imfamasi atau rusak (luka).
6.
Transfortasi
Ada
hubungan yang erat antara kapiler darah, pembuluh darah dan jaringan ikat.
Kedua pembuluh ini selalu dibungkus oleh jaringan ikat yang membantu membawa
nutrisi dari pembuluh darah ke jaringan yang lain. (Supripto: hal: 14-15)
Hal-hal
yang mempengaruhi jaringan ikat ialah pengaruh hormonal dan faktor nutrisi.
(Supripto,1990: 15)
Komponen-komponen
yang menyusun jaringan ikat adalah:
1.
Sel
Bentuk
dan fungsi sel jaringan pengikat beraneka ragam. Semua tumbuh dari sel
mesenkim, yakni sel jaringan pengikat embrional yang memiliki banyak tonjolan
seperti bantang, sel jaringan pengikat terdiri dari:
a.
Fibroblast,
berguna menghasilkan serat dan bahan kandung ekstraseluler. (Wildan Yatim,1996:19)
b.
Makrofag,
sitoplasmanya banyak mengandung lisosom sebagai organel yang berperan untuk
mencerna benda-benda asing yang dimakannya.
c.
Sel plasma,
mampu menghasilkan antibodi yang terdapat dalam darah.
d.
Mast sel,
butir-butir metakromatis selalu mengeksresikan warna yang berbeda dengan warna
pewarna yang diberikannya.. misal dengan toludin blue menimbulkan warna ungu
tua neurtal red mengekskresikan warna
jingga.
e.
Sel lemak, umum
dijumpai pada jaringan ikat kendur, terdapat sendiri-sendiri atau berkelompok.
(Supripto,1996:23)
f.
Leukosit,
berasal dari darah atau limfa yang keluar dari pembuluhnya kalau ada radang
disuatu tempat. Jenis-jenis leukosit yaitu: eosinofil, basofil dan limfosit.
(Wildan Yatim,1996:23)
2.
Substansi dasar
Substansi
dasar merupakan substansi yang amorf tempat komponen-komponen lain dari
jaringan pengikat terendam.
3.
Komponen
fibriler
a.
Serabut kolagen
Dalam
keadaan segar serabut kolagen berwarna putih, oleh karena itu dinamakan pula
serabut putih. Serabut ini merupakan bahan yang keras dan apabila direbus akan
menjadi lunak yang akhirnya menjadi gelatin (agar-agar), dalam asam lemah atau
basa lemah serabut kolagen akan mengembang secara khusus (mengembang dan
menyempit).
b.
Serabut elastis
Bahan
yang menyusunnya adalah protesin elastin yang bersifat sangat tahan terhadap
pengaruh kimia, dalam keadaan segar serabut
berwarna kuning.
c.
Serabut
retikuler
Dalam
jaringan pengikat terdapat serabut-serabut halus yang sangat berhubungan membentuk
anyaman atau jala. (Subowo,2002:41-45)
Jaringan
Pengikat Benar
1.
Jaringan
pengikat longgar
Disebut juga jaringan areolar, mengisi ruang antara serat-serat dan
otot, menunjang jaringan epitel dan membentuk lapisan luar pembuluh darah dan
pembuluh limfa. Mengandung banyak fibroblast dan makrofag, serat kolagen dan
elastis, tersusun longgar dan jarang.
2.
Jaringan
pengikat rapat
Banyak mengandung serat kolagen yang tersusun keberbagai arah.
Sel-sel lebih sedikit daripada jaringan pengikat longgar, yang paling banyak
adalah fibroblast. Terdapat pada dermis, tunica submucosa saluran pencernaan,
dan membina kapsul alat-alat seperti limfa dan ganglion, dan yang menghubungkan
berbagai jaringan yang banyak mendapat tekanan dan tarikan. Jaringan pengikat
rapat yang khusus ialah : tendo, aponeurosit, ligamen, fasciae, perikhandrium,
periosteum dan epimysium. (Wildan Yatim,1996:28-30)
B.
Alat dan Bahan
|
Alat
|
Bahan
|
|
Mikroskop
|
Preparat macam-macam jaringan ikat
|
|
Atlas histologi
|
|
|
Alat tulis
|
|
C.
Langkah Kerja
|
Siapkan
alat dan bahan
|
|
Amati preparat kemudian dokumentasikan gambar
preparatnya.
|
|
Letakkan preparat dibawah
mikroskop, atuh pembesaran dimulai dari pemeubesaran terendah
|
|
Ambil
mikroskop dengan hati-hati
|
|
Ambil
preprat yang telah disediakan
|
|
Setelah selesai, simpan alat
kembali ke tempatnya.
|
D.
Hasil
Pengamatan
|
No
|
Gambar
Pengamatan
|
Gambar
literatur
|
Keterangan
|
|
1
|
Kode
: 04
Nama
jaringan : Jaringan ikat longgar
Pembesaran
: 10 x10
|
(diakses 15 oktober 2014)
|
Letak
: tulang keras mamalia
Fungsi
: Menyokong tubuh dan penyimpanan kalsium.
|
|
2
|
Kode
: 05
Nama
jaringan : Jaringan darah merah
Pembesaran
: 15 x 10
|
Sumber:
Eroschento, Victor P. 2010. Atlas Histologi. Jakarta : Penerbit EGC
(Hal. 107)
|
Letak
: tulang keras dibagian sistem koversi yaitu di pembuluh darah, lakura yang
merupakan esteosit.
Fungsi
: Transfortasi dan melindungi otot-otot tubuh yang melekat pada otot rangka.
|
|
3
|
Kode
: 06
Nama
jaringan : jaringan ikat padat teratur
Pembesaran
: 15 x 10
|
Sumber : http://www.google.co.id/search?hl=tulang+rawan+hialin+kartilago&gs
(Diakses 15 oktober 2014)
|
Letak
: hialain kartilago
Fungsi
: untuk mendukung sendi bergerak antara tulang , serta hubungan antara tulang
rusuk dan tulang dada atau sternum.
|
|
4
|
Kode
: 08
Nama
jaringan : Jaringan ikat padat teratur
Pembesaran
: 10 x10
|
(Diakses 15 oktober 2014)
|
Letak
: Jaringan ikat hialin kartilago
Fungsi
: untuk mendukung sendi bergerak antara tulang , serta hubungan antara tulang
rusuk dan tulang dada atau sternum.
|
E.
Pembahasan
Pada landasan teori telah dijelaskan
mengenai macam-macam jaringan ikat beserta fungsinya, yaitu jaringan ikat
kendur, jaringan ikat padat, darah dan jaringan lemak. Fungsi dari jaringan
ikat antara lain adalah sebagai penyokong, pembungkus, penyimpanan, reparasi,
pertahanan dan transportasi. Pada
pengamatan yang telah dilakukan ditemukan empat macam jaringan ikat, yaitu:
pada preparat kode4 yaitu jaringan ikat longgar (tulang keras mamalia) dan
berfungsi sebagai penyokong tubuh dan penyimpanan kalsium. Pada preparat kode 5
yaitu jaringan darah. Darah adalah cairan tubuh yang mengalir dalam pembuluh
darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Dara terdiri atas plasma darah dan
sel darah, sel darah meliputi eritrosit, lekosit dan trombosit. Kemudian pada
preparat kode 6 dan 8 ditemukan jaringan ikat padat teratur yang terletak pada
tulang rawan hialin (hialin kartilago), yang berfungsi untuk mendukung sendi
bergerak antara tulang , serta hubungan antara tulang rusuk dan tulang dada
atau sternum. Tulang rawan hialin adalah jenis jaringan ikat yang biasanya yang
fleksibel dan biasanya berwarna biru keputihan, terdiri dari sebagian besar zat
seperti gel yang disebut kolagen dan struktur berserat atau matriks yang biasanya
membungkus el-sel biologis.
Pertanyaan dan Jawaban
1.
Jelaskan
ciri-ciri jaringan ikat !
2.
Apa fungsi dari
jaringan ikat?
3.
Apa perbedaan jaringan
ikat kendur dengan jaringan ikat padat?
4.
Mengapa darah
dikelompokkan dalam jaringan ikat?
5.
Ada berapa
jenis serabut pada jaringan ikat, sebutkan?
6.
Coba anda
jelaskan proses pembentukan tulang rawan berikut nutrisinya!
7.
Jelaskan
penggolongan jaringan ikat secara lengka!
Jawaban
:
1.
Terdiri dari
macam-macam sel, terdapat substansi interseluler, berasal dari jaringan
mesenkim, terdiri dari jaringan ikat benar (longgar dan rapat), jaringan
penunjang (tulang rawan dan tulang sendi), darah dan jaringan lemak.
2.
Fungsi jaringan
ikat adalah sebagai: penyokong, pembungkus, penyimpanan, pertahanan, perbaikan,
transfortasi.
3.
Perbedaan
jaringan ikat kendur dan padat adalah jaringan ikat kendur mengandung banyak
fibroblast dan makrofag, serat kolagen dan elastis tersusun longgar dan jarang.
Sedangkan jaringan ikat padat banyak mengandung serat kolagen yang tersusun ke
berbagai arah, sel-sel sedikit daripada jaringan ikat longgar yang paling
banyak ialah fibroblast.
4.
Karena dalam
jaringan ikat terdapat fungsi transfortasi dimana ada hubungan yang erat antara
antara kapiler darah, pembuluh darah dan jaringan ikat.
5.
Ada 3, yaitu:
serabut kolagen, serabut elastin dan serabut retikulin.
6.
Pembentukan
tulang rawan terjadi setelah terbentuk tulang rawan (kartilago), mula-mula
pembuluh darah menembus prichondium berubah menjadi osteoblast, osteoblast akan
membentuk suatu lapisan tulang kompak, lalu sel-sel akan pecah dan mengganggu
autris sehingga sel-selnya mati lalu terjadi regenerasi nutrisinya yaitu
glukosomia.
7.
a. Jaringan
ikat benar, terbagi atas : longgar dan rapat.
b.
jaringan penunjang, terbagi atas : tulang rawan, tulang dan sendi.
c.
darah.
d.
jaringan lemak.
F.
Kesimpulan
Pada praktikum yang dilaksanakan pada tanggal 13 0ktober 2014
tentang jaringan ikat, ditemukan macam-macam jaringan ikat pada keempat
preparat tersebut, yaitu:
1.
Preparat kode 4
adalah jaringan ikat longgar dengan pembesaran 10 x10 yang terletak pada tulang
keras mamalia dan berfungsi untuk menyokong tubuh dan penyimpanan kalsium.
2.
Preparat kode 5
adalah Jaringan darah merah dengan pembesaran 15 x 10, yang terletak pada
tulang keras dibagian sistem koversi yaitu di pembuluh darah, lakura yang
merupakan esteosit. Dengn fungsi transfortasi dan melindungi otot-otot tubuh
yang melekat pada otot rangka.
3.
Preparat kode 6
adalah jaringan ikat padat teratur,dengan pembesaran 15 x 10 yang terletak pada
hialain kartilago dan berfungsi untuk mendukung sendi bergerak antara tulang ,
serta hubungan antara tulang rusuk dan tulang dada atau sternum.
4.
Pada preparat
kode 8 juga adalah jaringan ikat padat teratur dengan pembesaran 10 x10 yang
juga terletak pada hialin kartilago dan dengan fungsi untuk mendukung sendi
bergerak antara tulang , serta hubungan antara tulang rusuk dan tulang dada
atau sternum.
G.
Daftar Pustaka
Eroschinto, Victor. 2010. Atlas Histologi. Jakarta : Penerbit EGC.
Subowo. 2002. Histologi Umum. Jakarta : Bumi Aksara.
Supripto. 1990. Struktur Hewan. Bandung: Biologi ITB
Yatim, Wildan. 1996. Biologi Modern Histologi. Bandung : Tarsito.
http://biologierlangga.blogspot.com (diakses 15 oktober 2014)
(Diakses 15 oktober 2014)
No comments:
Post a Comment